Kita harus melek dengan berbagai kemungkinan penyakit yang menyerang tubuh. Salah satunya benjolan. Jika diketahui terdapat benjolan di tubuh lebih awal, mengetahui jenis dan gejalanya, penanganan pun dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
Benjolan yang muncul di tubuh ada yang berbahaya, tapi ada pula yang tidak. Salah satu benjolan yang sering menimbulkan kecemasan dan mengundang tanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening.
Apakah pembengkakan adalah hal normal atau justru penyakit berbahaya seperti gejala kanker? Cari tahu jawabannya dengan melanjutkan membaca artikel di bawah ini.
Agar tak semakin cemas, perlu Anda ketahui penyebab pembesaran kelenjar getah bening dari medis.
Kelenjar getah bening adalah salah satu organ vital yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh atau kekebalan tubuh. Tubuh memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening.
Hanya di beberapa tempat kelenjar dapat dengan mudah dikenali dan dapat diraba yaitu di leher, lipatan paha, ketiak, panggul dan perut.
Fungsi kelenjar getah bening yakni sebagai tempat penyaringan antigen atau protein asing dari pembuluh pembuluh getah bening yang melewatinya.
Ibaratnya, kelenjar ini merupakan pos penjagaan yang akan menjaring lalu mendeportasi pendatang yang mengancam kesehatan tubuh. Jadi, kita dapat mendeteksi adanya gangguan kesehatan ketika kelenjar getah bening membengkak.
Biasanya, orang awam langsung cemas dan menyangka pembengkakan sebagai kanker. Tapi, Asrul Harsal, seorang Dokter Ahli Penyakit Dalam di Rumah Sakit Dharmais Jakarta menyebutkan bahwa pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh infeksi akut akibat bagian tubuh ada yang mengalami sakit.
Jadi menurutnya, tidak semua pembengkakan adalah kanker. Bisa jadi karena penyebab lain. Misal gigi sakit dan telinga meradang, atau infeksi virus di saluran pernafasan bagian atas.
Ada juga penyebab lain seperti infeksi kronis yang biasanya terjadi karena beberapa penyakit seperti infeksi paru paru, TBC dan penyakit seksual.
Infeksi akut biasanya dikaitkan dengan penyakit yang muncul tiba-tiba dengan jangka waktu pendek. Sementara infeksi kronis terjadi dari penyakit yang sudah berlangsung lama.
"Infeksi bisa membuat bengkak dan kemerahan di area kelenjar getah bening berada, memunculkan rasa nyeri dan juga demam" kata Asrul.
Pembengkakan kelenjar ini akan kempes seiring membaiknya bagian tubuh yang terinfeksi. Namun jika bengkak lebih dari 1 cm, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter.
Pasalnya, pembengkakan kelenjar juga dapat terjadi akibat kanker atau yang kita kenal dengan sebutan limfoma.
Menurut Dokter Umum RS Mediros, Jaktim, Suhanto Kasmali, pendeteksian kanker atau bukan tak dapat dilakukan secara kasat mata.
Penentuan kanker perlu melalui tahapan pemeriksaan. Mulai dari pengambilan gambar (rontgen) sampai pengambilan sampel kelenjar getah bening atau biopsi.
Erin Destrini, Dokter dari Klinik JMC menambahkan ada 2 jenis kanker sistem limfatik, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin.
"Sel hodgkin jauh lebih berbahaya karena penyebarannya melalui sel darah" kata Erin.
Ciri atau gejala untuk mengenali pembengkakan kelenjar getah bening sebagai kanker di antaranya berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, hidung sangat sering tersumbat, demam, telinga berdengung dan menurunnya selera makan berkepanjangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar